KKN - AKB Universitas Djuanda Bogor 2020

WEBINAR PENDIDIKAN 

"Pendidikan dan Upaya Menjaga Nilai Akhlak di Era Revolusi Industri 4,0" 

  

Bogor 22 Agustus 2020, Mahasiswa KKN - AKB 2020 Universitas Djuanda Bogor menggelar acara WEBINAR yang dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting. Webinar ini bertema "Pendidikan dan Upaya Menjaga Nilai Akhlak di Era Revolusi Industri 4.0". Webinar ini mengundang pemateri dari Dosen Universitas Djuanda sekaligus Ketua Umum Yayasan Pusat Studi Pengembangan Islam Amaliah Indonesia yakni Ibu Dr.Hj. Rd. Siti Pupu Fauziah, M.Pd.I. dan dihadiri oleh kuarang lebih 50 peserta webinar.

 



 

    Tujuan Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003: Untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggungjawab.

       Manusia di Indonesia harus senantiasa memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

- Cerdas spiritual

- Cerdas Emosional

- Cerdas Intelektual

- Cerdas Sosial

- Terampil

- Adversity

Pucuk keilmuan dalam Islam yaitu Ma'rifatullah, Akhlakul Karimah, Amal, Ilmu serta Iman. Kata yang setara dengan makna karakter adalah akhlak, moral, dan etika. Kata-kata ini sering disejajarkan dengan budi pekerti, tata susila, tatkrama atau sopan santun.

Dalam pendidikan Islam, pendidikan karakter sama dengan pendidikan akhlak. Orang yang berakhlak mulia otomatis karakternya akan baik dan akhlak adalah puncak keilmuan dan sebaik-baik ilmu yang diamalkan adalah akhlak yang mulia. Apapun cabang ilmu yang dipelajari manusia, mengantarkannya pada akhlak mulia.

 Apa itu pendidikan di era revolusi?

 Ahli teori pendidikan: Pendidikan di era revolusi industri 4.0 untuk menggambarkan berbagai cara mengintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun non-fisik dalam pembelajaran.

Ilmu dan pengetahuan menyebar dengan mudah  (aksesibel) bagi siapa saja yang membutuhkannya, flrksibel dan hemat waktu serta tidak dibatasi oleh ruang. Peran guru sebagai penyampai pengetahuan, maka akan kehilangan perannya yang tergantikan dengan teknologi. Guru belum siap karena masih disibukkan dengan berbagaitugas administratif. Daya tumbuh budi pekertinya terhambat, karena muatan sikap dan keterampilan terkesampingkan.

Antisipasi kelemahan pendidikan di era R,I 4.0 diantara menyeimbangkan antara daring-luring serta menyambung rasa pada pembelajaran daring. Kita harus menyertakan orang sebagai  wujud pembelajaran yang holistik dan juga meningkatkan porsi pembelajaran terkait budi pekerti atau Akhlakul Karimah.

 Proses pembentukan akhlak terbagi menjadi tiga. yaitu:

1. Ainul Yaqin

2. Haqqul Yaqin

3. Ilmul Yaqin

Orangtua, guru dan lingkungan masyarakat bertanggungjawab mensukseskan pendidikan akhlak sebagai tujuan pendidikan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WEBINAR 1 KKN - AKB UNIDA 2020