WEBINAR 1 KKN - AKB UNIDA 2020
WEBINAR PENDIDIKAN
Budaya Literasi di Era Globalisasi
Sabtu, 15 Agustus 2020, Mahasiswa KKN - AKB 2020 Universitas Djuanda Bogor menggelar Webinar Pendidikan dengan mengangkat tema "Budaya Literasi di Era Globalisasi. Tema ini diangkat berdasarkan hasil telaah bersama bahwa banyak di era saat ini budaya literasi yang bisa dikatakan kurang baik apalagi dikalangan muda-mudi.
Gadget merupakan salah satu media yang dapat dijadikan sarana untuk membaca, namun pada kenyatannya gadget hanyalah dipakai srbagian besar orang untuk keperluan lain seperti berbisnis, bermain game dan lain sebagainya. Bukan berarti hal tersebut tidak baik, namun terkadang dalam hal membaca sebuah ilmu contohnya membaca sebuah artikel saja mereka enggan. Kita tidak mempermasalahkan media apa yang kita gunakan untuk membaca, akan tetapi 'kemauan seseorang dalam membaca dimanapun itu' yang menjadi perhatian kita semua.
Literasi memiliki makna yang luas dan kompleks. Menurut UNESCO,
pemahaman orang tentang literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian
akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya dan
pengalaman. Education Development Center (EDC) menyatakan bahwa
literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis. Namun lebih dari itu,
Literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi
dan skill yang dimiliki dalam hidupnya. Jadi dapat pehami bahwa literasi
mencakup kemampuan membaca kata dan membaca dunia.
Masyarakat Indonesia sendiri sebagian besar kurang tertarik dengan literasi, ini merupakan sebuah fenomena yang telah menjadi fakta. Ironisnya, ketika ada berita yang belum jelas diketahui sumber aslinya namun berita tersebut dirasa mengandung unsur diskriminasi atau tuduhan sementara, orang Indonesia sangat senang membacanya. Lain hal dengan suatu ilmu pengetahuan yang sudah dipastikan mengandung unsur kebenaran, orang Indonesia malah menskip apa yang ada dalam bacaan informasi tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Program for International Student Assessment (PISA) mengenai tingkat literasi negara-negara dunia, Indonesia menempati peringkat 64 dari total 72 negara di tahun 2018. Rendahnya literasi di Indonesia disebabkan oleh masyarakat yang kurang
sadar akan manfaatnya. Lebih dari itu, beberapa orang bahkan masih belum
mengerti makna literasi. Literasi adalah kemampuan membaca dan menulis.
Keduanya belum menjadi budaya di negara kita.
Penyebab rendahnya minat baca anak-anak Indonesia tersebut, tentu butuh
sebuah kebijakan yang bisa menggerakkan dan membangkitkan budaya
literasi dalam diri anak. Kebijakan tersebut seharusnya tidak hanya
sebagai wacana, tetapi juga perlu impelementasi sehingga menghasilkan
sebuah bukti konkrit.
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat dunia yang tidak
mengenal batas wilayah dan menghubungkan antara masyarakat di suatu
negara dengan masyarakat di negara lainnya diseluruh dunia. Indonesia
sebagai salah satu negara berkembang di dunia juga mengalami dampak dari
pesatnya pengaruh globalisasi. Sebagaimana yang terjadi di negara lain,
globalisasi memberi pengaruh terhadap tatanan kehidupan masyarakat
indonesia. Literasi tidak hanya membaca, tetapi dilanjutkan dengan menulis.
Bagaimana dapat terampil menulis jika jarang membaca? Menulis
membutuhkan kosakata yang akan diperoleh dari membaca.
Komentar
Posting Komentar